Peradaban Baru Dunia Pendidikan

PERUBAHAN perilaku siswa dan guru di Indonesia dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) merupakan hal yang tidak dapat dihindari dalam dunia pendidikan.

Dapat kita lihat anak-anak usia SD pun sudah mahir mengoperasikan komputer walau untuk bermain gamedan belum mengerti esensi penggunaannya. Perkembangan teknologi jaringan internet yang makin pesat juga mendorong kemudahan akses bagi siswa dan guru untuk mendapatkan bahan pelajaran dan tugas. Jadi tidak dapat dipungkiri bahwa wabah TIK tidak hanya menjadi bagian kaum teknokrat atau eksekutif saja, tapi juga anakanak usia sekolah,pengajar,dan masyarakat awam.

Tren TIK yang menjangkiti masyarakat membuat pemerintah dan sekolah mau tidak mau harus mengembangkan infrastruktur dan metode pembelajaran yang tidak terlepas dari TIK. Di negara maju seperti Jepang, kompetensi dasar siswa dalam menguasai teknologi informasi merupakan syarat untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat selanjutnya. Pendidikan merupakan hal mutlak bagi Jepang.

Saat Hirosima- Nagasaki hancur oleh bom nuklir Amerika Serikat, Kaisar Hirohito langsung menanyakan berapa jumlah guru yang tersisa. Hal ini mencerminkan bahwa pendidikan untuk Jepang merupakan hal yang berharga sehingga dapat kita lihat betapa majunya Jepang saat ini. Akan tetapi, tren pemanfaatan TIK yang semakin luas tentu saja memerlukan perhatian dari semua pihak agar fokus pemanfaatan tidak hanya sekadar ikut-ikutan.

Diperlukan sisi lain untuk disentuh, dalam hal ini pendidikan berbasis TIK yang komprehensif. Sudah terdapat banyak sekali penelitian yang menyebutkan bahwa TIK dapat menjadi pendukung bagi berlangsungnya proses belajarmengajar. Dalam hal ini,untuk memperluas akses ke sumber informasi pendidikan. “E-learning” merupakan pemanfaatan TIK dalam pendidikan yang dapat menjadi solusi untuk meningkatkan keberhasilan proses belajar-mengajar di sekolah maupun perguruan tinggi.E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan TIK.

Dapat disimpulkan bahwa TIK tidak hanya sebagai alat entertainment semata, tetapi dapat dijadikan sarana untuk peningkatan mutu pendidikan Indonesia. Oleh karena itu, sudah sepantasnya pemerintah, terutama para capres yang akan bertarung pada pilpres Juli nanti melibatkan TIK dalam proses belajar-mengajar mulai dari SD hingga perguruan tinggi.

0 komentar:

Posting Komentar